Senin, 03 November 2008

"TOKOH-TOKOH MUSISI YANG PENTING DALAM ERA SWING (Bagian Kedua)"


TOKOH-TOKOH MUSISI YANG PENTING DALAM ERA SWING (Bagian Kedua)


Lester Young berkomentar bahwa Coleman Hawkins, pemain tenor saxophone yang lahir di Missouri 21 November 1904 ini adalah pemain tenor saxophone sejati atau "The Real Tenor Saxophone Players" dan yang membuat kita tahu bahwa itu benar-benar suara tenor saxophone. Kreasi Hawkins telah memperkaya perbendaharaan gaya dalam bermain tenor saxophone dan selama empat puluh lima tahun dia masih menjaga dan mengukuhkan senioritasnya dalam permainan tenor saxophone.
Coleman Hawkins taken from RedHotJazz,


Coleman Hawkins pertama kali bermain musik di lingkungan sekolahnya pada umur dua belas tahun dan pada umur belasan tahun tersebut dia sudah biasa bermain di Kansas dan berkeliling pada akhir minggu di Chicago. Dimana di kota-kota itu dia mendengar permainan Buster Baily, Stomp Evans dan Ted Lewis. Pada tahun 1921 dia bergabung bersama Mammie Smith Jazz Hound's dan pada tahun 1924 Hawkins bergabung bersama big band pimpinan Fletcher Henderson selama sepuluh tahun, dalam big band tersebut dia banyak berperan sebagai salah seorang solois yang cukup menonjol dan dengan cepat dia menjadi bintang dalam big band tersebut. Dengan permainan saxophonenya yang cepat, bahkan ada yang mengandaikan permainannya secepat roller coaster, Hawkins seperti menjadi satu tim dengan para jago-jago musik yang bermain dalam big band tersebut seperti Buster Baily dan Jimmy Harrison yang kemudian menjadi teman dekatnya. Selama bergabung dengan Henderson dia memberi kontribusi yang cukup penting dalam kelompok tersebut termasuk menciptakan salah satu komposisi klasik standard "Stampede".

Namun sampai tahun 1934 Hawkins merasa kecewa dengan Henderson dan kemudian dia mengirim telegram kepada Jack Hylton di London untuk selanjutnya dia selama lima tahun banyak bermain di Eropa terutama di Inggris. Setelah kembali ke Amerika Hawkins membuat rekaman pertamanya sebagi leader band dan solois dengan titel "Body and Soul", dari album dan lagu tersebut membuat Hawkins semakin populer bahkan permainannya dianggap menjadi prototipe permaina tenor saxophone dalam musik jazz. Dan lagu "Body and Soul" tersebut mendampingi kepopuleran lagu louis Armstrong yang populer pada saat itu yakni "West and Blues". Di era selanjutnya, pada era Bebop dan Hardbop pada tahun 1940-an dan 1950-an, Hawkins tidak ketinggalan mode atau gaya dengan para musisi-musisi muda pada waktu itu. Dia sempat beberapa kali bekerja sama dengan para musisi bebop yang menonjol seperti Thelonious Monk, Stan Getz dan Sonny Rollins. Oleh karena permainannya yang luar biasa dia oleh beberapa pemain tenor saxophone dianggap sebagai "nabi" nya tenor saxophone dan Coleman Hawkins meninggal pada tanggal 19 Mei 1969.

Solois lain yang menonjol dan penting pada era Swing adalah seorang pianis yang buta sejak kelahirannya di Toledo, Ohio 13 Oktober 1909, dia adalah Art Tatum. Tatum belajar bermain piano sejak masa kanak-kanak dan sudah bermain band pada usia belasan tahun di Toledo dan Cleveland. Pada tahun 1932 dan 1933 dia menjadi seorang pemain piano yang bermain secara reguler di Adelaide Hall new York, bahkan sempat membuat album pertaman
ya dalam periode tersebut. Tatum sempat mempiunyai karis sebagai solois di klub-klub kota Chicago dan New York kemudian sempat bermain di Eropa sebelum dia membentuk kelompok trionya sendiri pada tahun 1943 bersama gitaris sekaligus vokalisT
Art Tatum from The art of Tatumz
iny grimes dan pemain bass Slam Stewart dan semapat merekam album terkenal "I Got Rhythm". Sampai kematiannya pada 5 November 1956 pun Tatum selalu membagi waktu antara penampilan solo piano dengan beberapa grup trionya maupun antara bermain di night club dan bermain di concert hall.

Tidak seperti pemain lainnya dalam perkembangan permainan piano dalam sejarah musik jazz, Art tatum seolah meringkas semua yang telah dilakukan oleh pendahulunya dalam gayanya yang khas dan dia tidak hanya telah membuka peluang untuk perkembangan permainan piano dalam musik jazz terhadap para pemain piano pada era-era selanjutnya tetapi juga untuk para musisi yang memainkan instrumen lainnya. Pada dasarnya dia terinspirasi dari permainan piano Fats Waller dan para pemain "semi classic", dia mampu membuat permainan stride piano yang mempunyai kesan kompleks terlihat lebih sederhana dan dapat diikuti, dengan tempo yang kadang-kadang lebih cepat untuk semata-mata menikmati ekspresinya.

Sumber utama dari gaya Art tatum adalah penjabaran kembali atas komposisi-komposisi standard, disbanding dengan pemain stride piano yang lain Tatum lebih cenderung menjadi aransir daripada seorang improvisator, dia lebih suka memberikan semacam "dekorasi" disetiap permainannya. Kekuatannya yang besar dalam era ini adalah variasi ritmiknya yang tidak henti-henti dan bahkan kadang-kadang menjadi terlalu banyak untuk diikuti. Dalam hal ini dia mempunyai pengaruh yang besar pada era-era bebop terutama para pemain pianonya yang berusaha untuk memindahkan karakter permukaannya dan meninggalkan fleksibilitas ritmiknya. Pengaruh paling besar dalam gaya Tatum adalah juga harmonisasi yang lebih halus, meskipun hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh Ellington pada karya-karyanya tahun '30-an, terutama berhubungan dengan penggunaan interval chord yang lebih banyak variasinya. Hal ini bukan kebetulan kalau hal tersebut menarik perhatian para pemain instrumen lainnya, terutama para pemain saxophone, dan semua teknik-teknik harmonisasi pemain seperti Coleman Hawkins, Charlie Parker sampai John Coltrane sangat dipengaruhi Tatum. Didalam perkembangan musik piano dalam musik jazz, Art tatum mempunyai ciri yang sangat khas bahkan beberapa pengamat dan kritisi menyebut kekhasannya tersebut sebagai "Art Tatum School". Hal ini dibuktikan dengan banyak penerus dikemudian hari yang permainanya sangat dipengaruhi oleh ciri khas permainan Art tatum tersebut seperti pianis Oscar Peterson, Monty Alexander sampai pianis muda Benny Green.

Tidak ada komentar: